Tag Archives: Bejo

Jual Beli “Bejo dan Gie”

Jual Beli “Bejo dan Gie”

Jual Beli “PeTaSan” (Pedas Tapi Santai).

Obrolan ini terinspirasi dari kisah kegemaran diskusi di Pos Kamling, sambil menikmati panasnya secangkir kopi ditengah udara dingin, obrolan ngalor ngidul…. itu terlontar spontan, menggelitik dan polos.

Kang Bejo, seorang bapak dari 3 orang anak, pernah kuliah  di Fak.Sosial Politik di salah satu universitas swasta di jogya “drop out” karena tidak ada biaya , merantau ke Jakarta berbekal tekad yang membara untuk meraih sukses, namun malang tak dapat ditolak untung tak dapat diraih, kejamnya kota Jakarta melempar dia ke satu perkampungan kumuh yang kerap dilanda banjir setiap musim penghujan, pekerjaan sehari-hari Kang Bejo menjadi hansip dan kerja serabutan.

Mbah Gie, Pemuda memasuki usia 30 tahun, yang belum berani menikah karena merasa pekerjaannya sebagai buruh pabrik tak akan mampu menghidupi rumah tangganya kelak…. rambutnya banyak ditumbuhi uban karena stress, bingung menyalurkan hasrat sexual nya, karena takut untuk melakukan hubungan sexual sebelum nikah, ini baru kemungkinan…lho,  bisa juga memang hormon tubuhnya yang ngga beres, sehingga usia muda sdh ditumbuhi uban…makanya masyarakat sekitar memanggilnya mbah Gie…. nama sebenarnya Giono, lulusan SMA Negri dikampungnya, Desa Kampung Kelopo, kecamatan giring rejo jawa tengah,  anaknya cukup cerdas kritis, oleh karena kecerdasan dan kekritisannya itu Mbah Gie.. aktif di SPSI (Serikat Pekerja Seluruh Indonesia) di pabrik tempat dia bekerja.

Malam itu, Kang Bejo asyii..iiik, sendirian di pos ronda, seperti biasa Handphone made in cina nya selalu di bawa-bawa, untuk mendengar musik dangdut kegemarannya yang ada di HPnya itu,” lagu jatuh bangun” yang dinyanyikan Magi Z terus mengalun, sejenak melupakan semua persolan hidup Kang Bejo, “biaya sekolah anak sulungnya yang akan masuk SMP, hutang pada warung lek’tuginem yang semakin menumpuk belum lagi beras dirumah sudah habis….  ”

Tiba-tiba, keasyikan Kang Bejo terganggu oleh kedatangan Mbah Gie..

Mbah Gie : ” waduh…waduh… Kang Bejo ini, malam minggu ko malah di pos ronda, mbo…ya se kali-kali ajak istri dan anak2nya ke mall gitu lho…., lha…ini baru jam delapan malam sudah di pos, asyiik dang dut’an sendiri,  Kang Bejo…Kang Bejo….”

Kang Bejo : “cangkem’mu…itu lho…Gie, nyerocos kaya petasan banting….. sempruull…lll, sampeyan pikir aku ini orang kaya yang banyak duit apa…?”, mimpi aja aku ngga berani dateng ke mall… apa lagi bawa istri dan anak-anakku, bisa-bisa belum masuk mall sudah di tangkep satpam…. dikira mau ngutil….!!!

Mbah Gie : ” wis to… Kang Bejo…jangan sensitif seperti itu”, santai saja…lha…wong para koruptor yang ngerampok duitnya rakyat aja santai…ko’, seperti itu lho… “yang baru-baru ini ketangkep tangan,  nerima uang suap yang jumlahnya hampir 4 milyar, padahal dia , Ketua Mahkamah Konstitusi“, yang kata orang pinter dan ngerti hukum,  itu “benteng terakhir dari wibawa hukum”, namanya Akil Mochtar… dan sudah akil Baliq lho…e’lah…dalllahhh… dia malah bilang ditelevisi  dengan santai ” saya tidak mengenal orang yang  datang ke rumah dan duduk di halaman rumah saya …maksudnya yang bawa duit itu…. tiba-tiba orang2 KPK datang dan menangkap saya dan orang2 itu” ..begitu katanya dengan wajah tidak berdosa….

Kang Bejo : “ya…kalo maling ngaku, mestinya penjara penuh to…Gie” jadi jangan aneh…kl dia buat pernyataan seperti itu, uang segitu banyaknya …itu untuk apa ya… Gie..?, rasa-rasanya ko buanyakk..kkk … banget,  yang seneng mengambil apa yang bukan miliknya ya.. di Indonesia yang kita cintai ini… pejabatnya berani-berani lho…. lha wong pengadaan Al’quran aja di korupsi, belum lama ini proyek sapi malah…..

Mbah Gie : “hidup di negri kita ini seperti lagunya Rhoma Irama, penyanyi endangdut yang pengen jadi presiden itu lho” ada syair lagunya yang begini “yang kaya makin kaya…yang miskin makin miskin”, lha…ya..iya…wong di Lembaga Eksekutifnya..banyak yang korupsi, di Lembaga Legislatifnya alias anggota dewan yang terhormat, dan kerjanya tidur aja dibayar mahal itu lho.. lebih banyak yang korupsi, …eee…ee yang seharusnya menjaga, dan berwibawa, namanya  Lembaga Yudikatifnya…sekarang malah banyak yang terlibat korupsi, dan yang mengejutkan ya…ini kasus Ketua Mahkamah Konstitusi… uedeaaa…aaannn…tenan, ora mikir …rakyat buanyaakkk…kkk yang pagi makan sore mikir….malem makan pagi hanya bisa nyengir.

Kang Bejo : “Wualahhh…hhhh…Gie….Gie… omonganmu itu, ko kaya para aktivis atau pengamat di telivisi, bahasamu itu  lho… lama-lama kamu kaya si vicki…nanti.. tunangannya saskia gotik alias goyang itik, yang ndak jadi itu… gara-gara ngomongnya ribet, nggak karu-karuan…” mending kamu beli kopi… kita minum sama-sama disini…gimana…?

Mbah Gie : SIAP….!!!, tak lama mbah Gie pun bergegas membeli kopi di warung yang tak jauh dari pos kamling, lalu langsung menyeduhnya…dan dibawa  kehadapan seniornya Kang Bejo… ini …monggo..disruput…kang.

Kang Bejo : “nah…kalo begini ini baru komplit…plit… ngobrol jadi enakk…” aku denger di berita hasil penggeledahan di ruang kerja ketua Mahkamah Konstitusi itu, katanya “kedapetan 2 linting ganja, beberapa extasi dan obat kuat”.  apa iya..ya…?, mesti belum terbukti, tapi itu sudah cukup memperlihatkan prilaku orang nomer satu di Mahkamah Konstitusi yang di banggakan itu, aku ko malah inget motto dalam dunia hukum yang bunyinya kira-kira seperti ini “walaupun langit akan runtuh, hukum harus ditegakkan”…. bagaimana mau menegakkan hukum kalo Ketua Mahkamah Konstitusi “Aqil Mochtar” ini sibuk menegakkan yang lain…makanya dia simpan obat kuat…!!!

Mbah Gie :”masih seneng daun muda kali kang”, hampir semua koruptor yang tertangkap pasti terlibat perselingkuhan dengan wanita muda dan cantik…  aku nikah aja nggak berani, pengen  ngerasain…tapi takut, masa harus jadi koruptor dulu, baru terlampiaskan hasrat ini,…repot juga ya…hidup di negari yang dipenuhi koruptor.

Kang Bejo :”kalo masalah sampeyan belum nikah…jangan nyalahin koruptorGie”  kamu yang terlalu banyak pertimbangan, sehingga larut dan takut… dikasih properti sama yang maha menciptakan dan properti itu multifungsi, kamu malah cuma dipeke “kencing”…ya….sudah…dikasih enak ko malah takut…GieGie

Mbah Gie : dengan wajah memerah tersipu malu Mbah Gie, mencoba tenang dan menjawab celotehan seniornya itu “ya..itu dia kang Bejo, aku merasa belum siap, dengan kondisi ekonomi ku sekarang, jika harus berkeluarga… lha wong untuk hidup sendri aja, kembang kempis….kang..”

Kang Bejo: mudah-mudahan saja  para koruptor itu segera sadar, karena apa yang telah diperbuatnya, bukan saja negara yang dirugikan, tapi masyarakat, seperti kamu Gie….sampe nikah pun nggak berani… hanya karena takut tidak mampu menafkahi keluarga mu kelak….., dan keluarga2 yang hidup di bawah garis kemiskinan… sungguh ironis, hidup di negri yang subur dan kaya ini masih banyak orang2 yang kelaparan.. dan tidak bersekolah.

Tinggalkan komentar

Filed under cerpen